Kuburan Abu Luluah Majusi di Iran Syiah
[www.youtube.com/watch?v=Ip5dyPRtJC4]
Pada setiap tahun, Syi’ah merayakan
terbunuhnya Khalifah Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, dan
mereka menganggapnya sebagai hari raya, yang kegembiraan
dan kebahagiaan merasuk dalam hati mereka. Hari raya tersebut mereka
sebut dengan Idul Ghufran, dan itu bertepatan dengan tanggal 9
Rabi’il Awwal. Mereka mengklaimnya bahwa Allah Subhanahu wa
Ta’ala mengangkat dari mereka perhitungan amal pada
hari itu.
Kita tidak mengenal satu bangsa yang bergembira
dengan syahidnya khalifah kedua yang mulia Umar bin
al-Khaththab Radhyiallahu ‘anhu kecuali Bangsa Persia (al-Majusi)
dan bangsa Yahudi. Khalifah Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu
dibunuh oleh seorang Zindiq, Abu Lu`lu`ah si Majusi, mudah-mudahan
laknat Allah tertimpa atasnya. Dulunya dia bernama Fairuz, dan dipanggil
dengan Abu Lu`lu`ah, sebagai penisbatan kepada putrinya. Dia adalah orang
kafir berdasarkan kesepakatan Ahlul Islam. Dia adalah seorang Majusi
penyembah api. Dia telah membunuh Umar karena kebenciannya
terhadap Islam dan para pemeluknya, juga karena kecintaannya kepada
orang-orang Majusi, dan sebagai bentuk dendam untuk Bangsa Persia,
negeri mereka, yang telah ditaklukkan oleh Umar Radhiyallahu
‘anhu, sebagaimana disebutkan oleh Ibnu Taimiyah Rahimahullah dalam Minhajus
Sunnah (6/370).
Sementara orang yang berselancar di situs-situs Syi’ah,
dia (dan setiap muslim) akan terkejut dengan apa yang akan dia baca. Penjahat
Pelaku teror ini ternyata dikenalkan oleh kaum Syi’ah sebagai
berikut :
Siapakah dia Abu Lu`lu`ah?
Abu Lu`lu`ah adalah orang yang mendapatkan
kemuliaan dengan membunuh makhluk Allah yang paling keji dari
makhluk pertama hingga terakhir.
Pemuliaan Iran terhadapnya:
Disebutkan bahwa Iran, mulai melakukan
pekerjaan restorasi atas tempat ziarah yang mereka sebut
dengan Marqad Baba Syuja’uddin (Tempat Peristirahatan Baba
Syuja’uddin) pada tahun 2003 M, dan menganggap tempat ziarah
tersebut adalah tempat ziarah bersejarah yang wajib dilestarikan.
Dan menamakan jalan Marqad tersebut yang ada di sana
dengan namanya; Jalan al-Fairuziy. Mereka membaca keutamaan-keutamaan
orang zindiq tersebut. Mereka menyebutnya dengan Hadharat Baba Syuja’uddin.
Mereka juga berkata kepada manusia, ‘Ziarahilah dia, dengan menziarahinya,
seluruh dosa kalian akan diampuni.’
Sebagian situs Syi’ah menyebutkan bahwa
siapa yang menziarahi kuburannya yang mulia, pastilah dia akan melihat
bahwa sebagian ulama kami yang ahli berijtihad dikuburkan di
sisinya. Mereka telah mewasiatkan yang demikian sebelum kematian
mereka agar mereka mendapatkan syafaat orang zindiq
tadi di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Di antara do’a-do’a mereka :
الَّلهُمَّ ارْضَ عَنْ أَبِيْ
لُؤْلُؤَةَ وَاحْشُرْنِيْ مَعَهُ
“Ya Allah, ridhailah Abu Lu`lu`ah, dan kumpulkanlah
aku bersamanya.”
[Termasuk keharusan bagi para peziarah untuk
berdo’a melaknat Abu Bakar Umar, dan Utsman]
Bahkan para pengelola makam tersebut berbuat lebih
dari itu. Mereka memasang papan bertuliskan pengkafiran dan laknat kepada Abu Bakar,
Umar, Utsman sebagaimana Anda lihat di gambar.
Bahwasannya Abu Lu`lu`ah ketika membunuh
Umar bin al-Khaththab Radhiyallahu ‘anhu, manusia mengepungnya untuk
menangkap. Ketika dia merasa bahwa mereka akan menguasainya, dia pun menusuk
dirinya sendiri dan mati bunuh diri, mudah-mudahan laknat Allah
dan seluruh manusia menimpannya hingga hari kiamat. Sementara kuburan
yang ada pada mereka di kota Kasyan, hanyalah kuburan ilusi
saja, itu hanya sekedar symbol. Akan tetapi hati mereka
telah tergantung dengan kuburannya, sebagaimana mereka tergantung
dengan kuburan-kuburan, dan makam-makam khayalan lainnya, seperti kuburan ‘Ali
Radhiyallahu ‘anhu, dan kuburan al-Husain Radhiyallahu ‘anhu, dan makam-makam
palsu lainnya.
Setelah penjelasan ini, kita katakan bahwa tetap
adanya kuburan tersebut adalah bukti nyata bahwa itu adalah
bentuk pemuliaan yang agung dari Syi’ah terhadap pembunuh
Amirul Mukminin, Khalifah Umar Radhiyallahu ‘anhu. Karena ini
merupakan sebuah bentuk provokasi terhadap perasaan kita, kaum muslimin, maka
sesungguhnya kami menuntut kepada Republik Iran untuk menghancurkan kuburan
tersebut. Terutama kepada Penasihat Tinggi Iran yang telah memfatwakan haramnya
menjelek-jelekkan simbol Ahlus Sunnah. Sebagaimana kami menuntut kepada
orang-orang yang bertanggung jawab, dan para pengajak kepada pendekatan Syi’ah
– Sunnah di setiap negeri Islam untuk mengadopsi kasus ini, serta
menindaklanjuti dan berusaha untuk mengatasinya.
[Do’a-do’a, ungkapan
keridhaan terhadap Abu Lu`lu`ah di pintu masuk makam]
[Pintu Masuk kubur Abu
Lu’luah, Si Majusi]
[tertulis, pada pintu masuk
bagian atas, bahwa tempat ini diberkahi, dan diambil keberkahan darinya]
[qiblati.com/kuburan-abu-luluah-al-majusi.html]
Sekelompok
Ulama dari al-Azhar menyambut keputusan Syaikh besar mereka yaitu
Ahmad Muhammad ath-Thayyib untuk membatalkan pertemuan
dengan Wakil Presiden Iran dan Menteri Pariwisata Hamid Baghai.
Al-Azhar, yang merupakan pusat dunia
Islam Sunni, juga menyerukan untuk memblokade pada setiap
pertemuan dengan para pejabat Iran kecuali Republik Islam
(Syiah Rafidhah al-Majusi) melakukan perubahan dan menghancurkan kuil Abi Lu’lu'aah
al-Majusi, pembunuh khalifah kedua (Shahabat Nabi) Umar
bin al-Khaththab.
Muslim
Sunni percaya bahwa empat khalifah pertama setelah Muhammad berhak untuk mengambil
tempatnya sebagai pemimpin Muslim, meninggalkan perbedaan yang sangat besar
dengan Muslim Syiah yang percaya bahwa satu-satunya ahli waris dari keempat
Shahabat tersebut, yaitu Ali, adalah penerus yang sah (setelah Nabi) untuk
memimpin umat Islam.
Baghai
mengunjungi tempat-tempat bersejarah lainnya.
Tapi
pada tahun 2007 Ayatullah (Pendeta Syiah Rafidhah al-Majusi) Muhammad
Ali Taskhiri, Sekjen Majelis Dunia yang berbasis di Teheran untuk
Pendekatan Pemikiran Ulama Islam, mengirim surat ke Persatuan Internasional
Ulama Muslim dengan mengatakan bahwa otoritas Iran telah menutup makam.
Rifaa
al-Tahtawi, juru bicara Al-Azhar mengatakan bahwa al-Thayyib mengajar setiap hari
Selasa dan ingin menjaga jadwalnya tepat waktu, dan delegasi Iran telah terlambat
meminta pertemuan dengan al-Thayyib meskipun empat hari mereka tinggal di Mesir
untuk menandatangani perjanjian maskapai penerbangan, yang menghubungkan Kairo
dan Teheran untuk pertama kalinya setelah 30 tahun hubungan terputus.
Al-Tahtawi
juga telah menunjukkan bahwa Baghai telah mengunjungi beberapa masjid yang sangat
dihormati oleh Muslim Syiah, termasuk al-Sayyidah Zainab (putri Nabi),
al-Sayyidah Nafisa (cucu Nabi dari Hussain), dan Imam Hussain (putra [cucu]
Nabi).
Kepala
kelompok Ulama, Dr. Muhammed al-Biri mengatakan bahwa Iran tidak menawarkan
banyak untuk menutup perbedaan antara dua sekte, dan menyeru Iran untuk menghilangkan
apa-apa yang menyinggung umat Muslim Sunni.
Pembunuh
Umar
Makam
Abu Lu’lu'aah berada di kota Kashan dan memiliki beberapa pengunjung, dan hanya
sebagai simbolik semata karena tubuhnya dimakamkan di
Madinah, di Arab Saudi.
Front
Aksi Islam,
kepanjang-tanganan Ikhwanul Muslimin di Yordania telah mengirim
surat kepada pemimpin tertinggi Iran Ayatullah (Pendeta
Syiah Rafidhah al-Majusi) Khamenei untuk menghancurkan makam
untuk meredakan hubungan Sunni-Syiah.
Sekjen
Front Aksi Islam Hamza Mansour juga menekankan Fatwa dalam sebuah surat kepada
Khamenei untuk melarang penghinaan dan melaknat
yang berkepanjangan pada Shahabat Nabi.
Mansour
juga mengomentari Yasir al-Habib, yang kewarganegaraan Kuwait dicopot
(kewarganegaraannya) setelah ia membuat pernyataan yang menghina al-Sayyidah ‘Aisyah,
(istri Nabi Muhammad) dan beberapa Shahabat Nabi.
Dia
mengatakan bahwa pernyataan al-Habib tidak berbeda dari apa yang Islam hadapi
dari fitnah yang berasal dari Eropa dan Tel Aviv, dan mengambil mode yang sama dalam
serangan abadi terhadap Muslim di Palestina, Lebanon dan Afghanistan.
Dia
juga menyerukan kaum Sunni untuk bisa membangun Masjid mereka di Teheran di
mana pun mereka suka, sama seperti halnya Muslim Syiah dapat membangun
masjid mereka di mana saja.
Muhammad
Salim al-Awa, Sekjen Persatuan Internasional Ulama Muslim telah mengatakan
kepada Al Arabiya bahwa “makam se orang Sufi tua di Iran, dengan sedikit
pengunjung, telah ditutup oleh otoritas Iran.”
[www.al-ahwaz.com/english/2010/news/8-10-2010-1-world.html]
0 comments:
Post a Comment