Nikah Mut’ah akhir-akhir ini mulai banyak
dilakukan oleh para penganut agama Syiah Rafidhah di Indonesia, terutama
kalangan pemuda dan misionarisnya. Praktek nikah Mut’ah tersebut telah
menimbulkan keprihatinan, kekhawatiran, dan keresahan bagi para orang tua, Ulama,
pendidik, tokoh masyarakat, dan umat Islam Indonesia pada umumnya, serta
dipandang sebagai alat propaganda agama Syiah Rafidhah di Indonesia.
Monday, August 24, 2015
Friday, August 21, 2015
Syiah Mutah Hanya Satu Atau Dua Jam
Pendeta
Syiah Rafidhah al-Majusi Persia Iran
Menit
04:45 – 05:00
“Berapa
lama periode kawin Mut’ah yang terpendek?” Tanya seseorang.
Dijawab
oleh Pendeta Syiah Rafidhah, “Minimum bisa satu jam atau kurang, satu jam,
mungkin juga setengah jam. Selama periode ini (satu jam atau kurang) mereka
dapat memiliki hubungan sah (hubungan intim suami istri kawin Mut’ah), hal
tersebut tidaklah bermasalah.”
[http://www.youtube.com/watch?v=dPc8wqJKoNk]
هل
يجوز أن يتمتع الرجل بالمرأة ساعة أو ساعتين؟ فقال: الساعة والساعتان لا يوقف على
حدهما ولكن العرد والعردين واليوم واليومين والليلة وأشباه ذلك
الكافي
- الشيخ الكليني - ج ٥ - الصفحة ٤٥٩
“Apakah diperbolehkan bagi seorang laki-laki (Syiah) untuk
melakukan Mut’ah dengan seorang wanita (Syiah) hanya selama Satu atau Dua Jam?”
Beliau menjawab, “Satu atau Dua Jam itu sulit diketahui kapan berakhirnya, akan
tetapi (Mut’ahlah) hanya dengan Satu kali atau Dua kali (berhubungan intim)
badan atau (Mut’ah) hanya Satu atau Dua hari atau juga hanya semalam saja atau
yang semisalnya (jelas waktunya).”
[Al-Kaafiy 5/459, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1126_الكافي-الشيخ-الكليني-ج-٥/الصفحة_459]
سألت
أبا عبد الله (عليه السلام) عن الرجل يتزوج المرأة على عرد واحد، فقال:
لا بأس ولكن إذا فرغ فليحول وجهه ولا ينظر
الكافي
- الشيخ الكليني - ج ٥ - الصفحة ٤٦٠
Aku bertanya kepada Aba ‘Abdillah ‘alaihi Salam mengenai
seorang laki-laki (Syiah) mengawini seorang wanita (Syiah) hanya untuk Satu
kali (berhubungan intim) badan. Lantas beliau menjawab, “Tidaklah mengapa,
namun jika ia (laki-laki Syiah) telah selesai (berhubungan intim Mut’ah) maka
palingkanlah wajahnya tanpa melihat (wanita Syiah tersebut).”
[Al-Kaafiy 5/460, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1126_الكافي-الشيخ-الكليني-ج-٥/الصفحة_460#top]
Tuesday, August 11, 2015
Imam Syiah Berpaling Meninggalkan Mutah
عبد
الله ابن عمير فقال: يسرك أن نساءك وبناتك وأخواتك وبنات عمك يفعلن، قال: فأعرض
عنه أبو جعفر (عليه السلام) حين ذكر نساءه وبنات عمه
الكافي
- الشيخ الكليني - ج ٥ - الصفحة ٤٤٩
‘Abdullah bin ‘Umair berkata, “Apakah engkau akan senang
apabila para wanitamu, puteri-puterimu dan saudari-saudarimu serta anak-anak
perempuan pamanmu melakukan (Mut’ah).” Maka berpalinglah Abu Ja’far ‘alaihi
Salam darinya tatkala disebutkan para wanitanya dan puteri-puteri pamannya.
[Al-Kaafiy 5/449, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1126_الكافي-ج-٥/الصفحة_0?pageno=449]
سمعت
أبا عبد الله (عليه السلام) يقول في المتعة: دعوها أما يستحيي أحدكم أن يرى في
موضع العورة فيحمل ذلك على صالحي إخوانه وأصحابه
الكافي
- الشيخ الكليني - ج ٥ - الصفحة ٤٥٣
Aku mendengar Aba ‘Abdillah ‘alaihi Salam berkata mengenai
Mut’ah, “Tinggalkanlah ia (Mut’ah), tidakkah salah seorang kalian merasa malu tatkala
terlihat auratnya. Apalagi hal tersebut terjadi kepada orang-orang shalih yang
merupakan saudara-saudaranya dan sahabat-sahabatnya.”
[Al-Kaafiy 5/453, al-Kulainiy Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1126_الكافي-ج-٥/الصفحة_0?pageno=453#top]
كتب
أبو الحسن - عليه السلام - إلى بعض مواليه: لا تلحوا في المتعة إنما عليكم إقامة
السنة ولا تشتغلوا بها
رسالة
المتعة - الشيخ المفيد - الصفحة ١٤
Abu al-Hasan ‘alaihi Salam menulis surat kepada sebagian
pengikutnya, “Janganlah mendesakku mengenai (permasalahan) Mut’ah. Sesungguhnya
(yang harus dilakukan) oleh kalian hanyalah menegakkan Sunnah dan janganlah
kalian menyibukkan darinya (Mut’ah).”
[Risalah al-Mut’ah 14, al-Mufid Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/15_رسالة-المتعة-الشيخ-المفيد/الصفحة_13]
Syiah Tuduh Aisyah Ali Tidur Satu Selimut
علي
بن أبي طالب عليه السلام
وسافرت
مع رسول الله صلى الله عليه وآله ليس له خادم غيري، وكان له لحاف ليس له لحاف غيره
ومعه عائشة وكان رسول الله صلى الله عليه وآله ينام بيني وبين عائشة ليس علينا
ثلاثتنا لحاف غيره، فإذا قام إلى صلاة الليل يحط بيده اللحاف من وسطه بيني وبين
عائشة حتى يمس اللحاف الفرش الذي تحتنا
بحار
الأنوار - العلامة المجلسي - ج ٤٠ - الصفحة ٢
‘Aliy bin Abi Thalib ‘alaihi Salam
Aku (‘Aliy) melakukan safar bersama Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa Aalihi, namun beliau tidak memiliki seorang pun pembantu selain
diriku (‘Aliy). Waktu itu beliau hanya memiliki satu selimut saja dan tidak ada
selimut lainnya, sedangkan beliau membawa serta ‘Aisyah. Tatkala Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Aalihi (tidur) maka beliau tidur di antara aku
(‘Aliy) dan ‘Aisyah, kami bertiga tidak memiliki selain satu selimut tersebut. Apabila
beliau bangun untuk mengerjakan shalat malam, maka beliau menekan tengah-tengah
selimut antara aku (‘Aliy) dan ‘Aisyah dengan tangannya hingga selimut tersebut
menyentuh tikar yang menjadi alas kami.
[Bihar al-Anwar 40/2, al-Majlisi Pendeta Syiah Rafidhah]
[shiaonlinelibrary.com/الكتب/1471_بحار-الأنوار-العلامة-المجلسي-ج-٤٠/الصفحة_4]
Sunday, August 09, 2015
Syiah Tuduh Aisyah Ahlul Bait Selingkuh
Van Harry
Wkwkwk.. Aisah itu wanita gatel, tahu gak kenapa ia dijuluki
‘humaira’(yg selalu merah)?
Karena selama hidupnya dia selalu Menstruasi terus, Tapi
saya percaya kok kalo aisah adalah wanita selingkuhan tholhah dan zubair
wkwkwkwk
[Facebook Penganut agama Syiah Rafidhah]